Tidak
bisa dipungkiri bahwa matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang banyak
memiliki manfaat dalam kehidupan manusia. Tanpa disadari, banyak sekali bagian
dari hidup kita yang berkaitan dengan matematika. Namun sayangnya, tidak
sedikit dari kita yang menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang
menakutkan. Padahal bila kita mengenal matematika dengan baik, maka kita juga
akan bisa 'bersahabat' dengan matemtika. Salah satu cara kita menyukai matematika
adalah dengan mengetahui cara cepat belajar matematika.
Saat
iseng-iseng buka inbox email yahoo yang lama tidak dibuka, disalah satu folder
hasil filteran email, ada sebuah kiriman email dari milist yang saya
ikuti…isinya cukup menarik dan membuat saya mau tidak mau harus membacanya
…isinya adalah seputar keajaiban angka ….berikut ini isi email tersebut ….
Absolutely
amazing!
Beauty
of Mathematics !!!!!!!
1
x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
Pemecahan
Masalah Matematika (Problem Solving in Mathematica)
Masalah
adalah sebuah kata yang sering terdengan oleh kita.Namun sesuatu menjadi
masalah tergantung bagaimana seseorang mendapatkan masalah tersebut sesuai
kemampuannya.Terkadang dalam pendidikan matematika SD ada masalah bagi kelas
rendah namun bukan masalah bagi kelas tinggi.Masalah merupakan suatu
konflik,hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan tugas belajaraannya di
kelas.Namun masalah harus diselesaikan agar proses berpikir siswa terus
berkembang.Semakin banyak siswa dapat menyelesaikan setiap permasalahan
matematika,maka siswa akan kaya akan variasi dalam menyelesaikan soal-soal
matematika dalam bentuk apapun.
Bentuk
soal matematika dalam SD berbentuk rutin atau pun tidak rutin.Contoh 3×3=9
merupakan soal rutin bagi siswa SD kelas 2 karena siswa tidak berpikir tinggi
dalam menyelesaikan soal tersebut.Jika kelas 2 diberikan soal 33×33=….mungkin
menjadi suatu masalah bagi siswa SD,inilah suatu bentuk soal yang tidak
rutin.Sehingga kita bisa memberikan pemisahan bahwa soal yang tidak rutin
merupakan masalah bagi siswa. Jenis masalah dalam pembelajaran SD ada 4 yaitu:
1. Masalah Translasi adalah masalah yang berhubungan aktivitas sehari-hari
siswa.contoh: Ade membeli permen Sugus 12 buah.
Bagaimana
cara Ade membagikan kepada 24 orang temannya agar semua kebagian dengan adil?
2. Masalah Aplikasi adalah masalah yang menerapkan suatu konsep,rumus
matematika dalam sebuah soal-soal matematika.Contoh suatu kolam berbentuk
persegipanjang yang berukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter.Berapa luas
kolam tersebut? 3. Masalah Proses/Pola adalah masalah yang memiliki pola,
keteraturan dalam penyelesainnya.Contoh: 2 4 6 8 … Berapa angka berikutnya?
4.Masalah Teka-teki adalah masalah yang sifat menerka atau dapat berupa
permainan namun tetap mengacu pada konsep dalam matematika.contoh:Aku adalah
anggota bilangan Asli,aku adalah bilangan perkasa,jika kelipatannku dijumlahkan
angka-angkanya hasilnya adalah aku,siapakah aku?
Pemecahan
masalah memerlukan strategi dalam menyelesaikannya. Kebenaran, ketepatan, keuletan
dan kecepatan adalah suatu hal yang diperlukan dalam penyelesaian masalah. Keterampilan
siswa dalam menyusun suatu strategi adalah suatu kemampuan yang harus dilihat
oleh guru. Jawaban benar bukan standar ukur mutlak,namun proses yang lebih
penting darimana siswa dapat mendapatkan jawaban tersebut.Variasi strategi yang
diharapkan muncul dalam pembelajaran siswa SD.
A.Ciri-ciri
pendekatan pembelajaran matematika dari berbagai fase perkembangan:
1.Pembelajaran PAIKEM
a)Pendekatan
pembelajaran matematika dengan aktif dan inovatif
§Siswa
live-in di dalam proses belajar-mengajar sehingga mereka menikmati
pengalaman belajar itu dengan asyik. Keasyikan dalam pengalaman belajar membuat
pengalaman belajar tidak terikat pada ruang dan waktu. Siswa tidak lagi merasa
terkurung di dalam ruang kelas yang dibatasi oleh tembok karena imajinasi
mereka menembus batas-batas itu. Begitu juga mereka tidak merasa dibatasi oleh
waktu yang tersedia. Waktu 90 menit bertatap muka dalam kelas dirasakan seperti
hanya lima menit.
§Kegiatan belajar
berjalan secara antusias. Keinginan mengetahui, mencari disertai dengan
keyakinan pada dini sendiri berkembang di dalam proses belajar itu sendiri.
§Ada rasa kepenasaran
diikuti dengan sikap on the task. Pengalaman belajar yang telah
dikembangkan di dalam kelas akan diteruskan di luar kelas, baik dalam arti
pengalaman belajar terstruktur maupun pengalaman belajar mandiri.
b.)Pendekatan
pembelajaran matematika dengan pendekatan kreatif,
efektif, menyenangkan
Pembelajaran matematika sekolah adalah
pembelajaran yang mengacu pada ketiga fungsi mata pelajaran matematika, yaitu
sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Dua hal penting yang
merupakan bagian dari tujuan pembelajaran matematika di SMA menurut Suherman
(2001: 60) adalah pembentukan sifat dengan berpikir kritis dan kreatif. Dengan
berlandaskan kepada prinsip pembelajaran matematika yang tidak sekedar learning
to know, melainkan juga harus meliputi learning to do, learning to be, hingga
learning to live together, maka pembelajaran matematika harus bersandarkan pada
pemikiran bahwa peserta didik harus belajar dan semestinya dilakukan secara
komperhensif dan terpadu.
Metode mengajar matematika adalah suatu cara atau
teknik yang disusun secara sistematik dan logic ditinjau dari segi hakikat
matematika dan segi psikologinya. Penyelesaian masalah dalam matematika selalu
menggunkan metode deduktif. Penalarannya adalah logic-deduktif yang pada
dasarnya mengandung kalimat “jika……,maka…………”. Suatu kebenaran matematika
dikembangkan berdasarkan alas an logic. Model terbaik untuk berfikir
matematikayaitu memanfatkan logika simbulik.
Sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia kerap
berubah setiap ada pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan
Indonesia hingga kini belum memenuhi standar mutu yang jelas dan mantap. Dalam
perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
2004, dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat
berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana
pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan
perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang
berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada
penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.
Persamaan yang berbentuk ax² + bx
+ c = 0 dengan a,b,c € R , a ≠ 0 disebut persamaan kuadrat.
Contoh
1.
x² + 5x + 8 = 4 adalah persamaan
kuadrat ,sebab bentuknya dapat diubah menjadi x² + 5x + 4 =0
Penyelesaian dari persamaan
kuadrat disebut akar-akar persamaan kuadrat.
Jika ax² + bx +c = 0 dapat
difaktorkan ,maka akar-akar persamaan kuadrat mudah didapat.Caranya memakai
sifat :” jika pq =0 ,maka p= 0 ,atau q = 0 ,atau p dan q keduanya nol”.