PENDEKATAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A.
Ciri-ciri
pendekatan pembelajaran matematika dari berbagai fase perkembangan:
1.
Pembelajaran PAIKEM
a) Pendekatan
pembelajaran matematika dengan aktif dan inovatif
§ Siswa
live-in di dalam proses belajar-mengajar sehingga mereka menikmati
pengalaman belajar itu dengan asyik. Keasyikan dalam pengalaman belajar membuat
pengalaman belajar tidak terikat pada ruang dan waktu. Siswa tidak lagi merasa
terkurung di dalam ruang kelas yang dibatasi oleh tembok karena imajinasi
mereka menembus batas-batas itu. Begitu juga mereka tidak merasa dibatasi oleh
waktu yang tersedia. Waktu 90 menit bertatap muka dalam kelas dirasakan seperti
hanya lima menit.
§
Kegiatan belajar
berjalan secara antusias. Keinginan mengetahui, mencari disertai dengan
keyakinan pada dini sendiri berkembang di dalam proses belajar itu sendiri.
§
Ada rasa kepenasaran
diikuti dengan sikap on the task. Pengalaman belajar yang telah
dikembangkan di dalam kelas akan diteruskan di luar kelas, baik dalam arti
pengalaman belajar terstruktur maupun pengalaman belajar mandiri.
b.) Pendekatan
pembelajaran matematika dengan pendekatan kreatif,
efektif, menyenangkan
§
Mampu memotifasi diri
§
Berfikir kritis
§
Daya imaginasi tinggi
§
Berfikir original/ bukan
kutipan dari guru
§
Memiliki tujuan untuk
ingin berprestasi
§
Menyampaikan pemikiran
dengan bahasa sendiri.
§
Rileks
§
Bebas dari tekanan
§
Aman
§
Menarik
2.
Pendekatan pembelajaran matematika dengan pendekatan STAD
a. Pelajaran
dimulai dengan guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar : Guru menyampaikan tentang tujuan
dari pembelajaran yang akan dicapai dalam mempelajari materi yang akan dibahas.
Memotivasi siswa untuk belajar salah satu cara nya misalnya dengan pemberian
nilai lebih bagi siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.
b. Menyajikan
informasi dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan: Sebelum
menyajikan, guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang
akan dipelajari siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif. Guru menyampaikan materi yang akan
dibahas,dengan cara mendemonstrasikan dengan alat peraga ataupun dengan media
belajar lainnya, misalnya menyediakan bahan bacaan.
c. Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar : Guru menetapkan siswa dalam kelompok
heterogen dengan jumlah maksimal 4-6 orang dengan aturan heterogenitas sebagai
berikut:
a)
Kemampuan akademik(pandai,sedang, dan rendah) yang
didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya perlu diingat pembagian itu
harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat
prestasi seimbang.
b)
Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan
bawaan/ sifat(pendiam dan aktif)dll
d. Membimbing
kelompok bekerja dan belajar.: Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada
hal-hal berikut:
a) Pendahuluan
Disini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa
dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa
ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari.
b) Pengembangan
Dilakukan pengembangan
materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Disini siswa
belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-pertanyaan diberikan
penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka
dapat beralih ke konsep lain.
c) Praktek
terkendali
Praktik
terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa
mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan
masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu
lama.
e. Evaluasi
tentang apa yang sudah dipelajari sehingga masing- masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.: Setiap kelompok bertugas untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan setelah itu guru melakukan tes mandiri untuk menunjukan apa yang telah siswa pelajari
selama diskusi.
Dalam
menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu
f.
Memberikan penghargaan baik secara kelompok maupun
individu: Dari hasil perkembangan maka penghargaan pada prestasi kelompok
diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat, dan super.
3. Pendekatan
pembelajaran matematika dengan pendekatan jigsaw
·
Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan
setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda.
·
Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok
asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan
pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang
telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran
yang telah didiskusikan.
·
Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.
·
Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor
penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual
dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
·
Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa
bagian materi pembelajaran.
·
Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan Jigsaw untuk
belajar materi baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang
runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
4.
Pendekatan pembelajaran matematika
dengan pendekatan NHT
·
Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa:Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa belajar.
·
Menyajikan Informasi: Guru menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
·
Penomoran: Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam
tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan
tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim
mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
·
Pengajuan Pertanyaan/ Permasalahan: Langkah berikutnya adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa.
·
Berpikir Bersama: Setelah mendapatkan
pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban
dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota
mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.
·
Pemberian Jawaban/
Evaluasi:Guru menyebut salah
satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat
tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random
memilih kelompok yang harus menjawab pertanyan tersebut, selanjutnya siswa yang
nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri
untuk menjawab pertanyaan.
·
Memberikan Penghargaan: Langkah terakhir yaitu guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun
hasil belajar individu dan kelompok.
5. Pendekatan pembelajaran matematika dengan pendekatan GI
·
Tujuan kognitif untuk menginformasikan akademik tinggi dan
keterampilan inkuiri.
·
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4
atau 5 siswa yang heterogen dan dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan
keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topic tertentu.
·
Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran
(menentukan topik dan cara investigasi) hingga akhir pembelajaran (penyajian
laporan).
·
Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
·
Adanya sifat demokrasi dalam kooperatif
(keputusan-keputusan yang dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok
dalam konteks masalah yang diselidiki).
·
Guru dan murid memiliki status yang sama dalam mengatasi
masalah dengan peranan yang berbeda.
6.
Pendekatan pembelajaran matematika
dengan pendekatan problem solving
·
Pengajuan pertanyaan atau masalah.
·
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan
autentik.
·
Menghasilkan produk / karya dan memamerkannya.
·
Kerjasama.
7. Pendekatan pembelajaran
matematika dengan pendekatan pembelajaran langsung
·
Adanya tujuan pembelajaran
·
Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
·
Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung
dan berhasilnya pembelajaran
8.
Pendekatan
pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL
·
Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada (activating knowledge).
·
Pembelajaran untuk memperoleh dan menambah pengetahuan baru
(acquiring knowledge).
·
Pemahaman pengetahuan
(understanding knowledge).
·
Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge).
·
Melakukan refleksi (reflecting
knowledge).
B.
Kelebihan dan kekurangan pendekatan
dari berbagai fase perkembangan
1.
Belum
2.
Pendekatan pembelajaran matematika
dengan pendekatan STAD
·
KELEBIHAN
a)
Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok.
b)
Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
c)
Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
d)
Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat
·
KEKURANGAN
a)
Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai
target kurikulum
b)
Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan
pembelajaran kooperatif.
c)
Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
d)
Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.
e)
Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota
yang pandai lebih dominan.
3. Pendekatan
pembelajaran matematika dengan pendekatan jigsaw
·
KELEBIHAN
a) belajar kooperatif dapat
mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik antar siswa,
dan dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa. Siswa lebih banyak belajar
dari teman mereka dalam belajar kooperatif dari pada guru.
b) interaksi yang terjadi dalam bentuk
kooperatif dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan
intelektual siswa.
·
KEKURANGAN
a) Prinsip utama pola pembelajaran ini
adalah ‘peer teaching” pembelajaran oleh teman sendiri, akan menjadi kendala
karena perbedaan persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan didiskusikan
bersama dengan siswa lain.
b) Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk
mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman, jika siswa tidak memiliki rasa
kepercayaan diri.
c) Rekod siswa tentang nilai,
kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini
biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam
kelompok tersebut.
d) Awal penggunaan metode ini biasanya
sulit dikendalikan, biasanya membutuhkan waktu yang cukup dan persiapan yang
matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
e) Aplikasi metode ini pada kelas
yang besar ( lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit, tapi bisa diatasi dengan
model team teaching.
4. Pendekatan pembelajaran matematika dengan pendekatan NHT
·
KELEBIHAN
a)
Setiap peserta didik
menjadi siap semua.
b)
Dapat melakukan diskusi
dengan sungguh-sungguh.
c)
Peserta didik yang
pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai.
d)
Tidak ada siswa yang
mendominasi dalam kelompok
e)
Konflik antara pribadi berkurang
f)
Pemahaman yang lebih mendalam
g)
Hasil belajar lebih tinggi
·
KEKURANGAN
a) Kemungkinan
nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
b) Tidak
semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
c) Kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk kadang sulit atau kurang
mendukung diatur kegiatan kelompok.
5.
Pendekatan pembelajaran matematika dengan pendekatan
GI
·
KELEBIHAN
a) Metode ini mampu melatih siswa
untuk berpikir tingkat tinggi.
b) Melatih siswa menumbuhkan
kemampuan berfikir mandiri
c) Keterlibatan siswa secara aktif
dapat terlihat mulai dari tahap pertama
sampai tahap akhir pembelajaran.
d) Aplikasi metode pembelajaran ini
membuat siswa senang dan merasa menikmati proses belajarnya
·
KEKURANGAN
Karena siswa bekerja secara kelompok dari tahap
perencanaan sampai investigasi untuk menemukan hasil jadi metode ini sangat
komplek, sehingga guru harus mendampingi siswa secara penuh agar mendapatkan
hasil yang diinginkan.
6.
Pendekatan pembelajaran matematika
dengan pendekatan problem solving
·
KELEBIHAN
a)
Pemecahan masalah
merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi bacaan.
b)
Pemecahan masalah dapat
memantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan utnuk menemukan pengetahuan
baru bagi siswa.
c)
Pemecahan masalah dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d)
Pemecahan masalah dapat
membantu siswa bagaimana mentranfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah
dalam kehidupan siswa.
·
KEKURANGAN
a)
Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak
mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,maka
mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
b)
Keberhasilan strategi pembelajaran berbasis masalah
membutuhkan cukup waktu utnk persiapan.
c)
Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari,maka mereka tidak akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.
7. Pendekatan pembelajaran
matematika dengan pendekatan pembelajaran langsung
·
KELEBIHAN
a)
Dengan model
pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang
diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus
dicapai oleh siswa
b)
Dapat diterapkan secara
efektif dalam kelas yang besar maupun kecil
c)
Merupakan cara yang
paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang
eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah
d) Model
Pembelajaran Direct Instruction menekankan kegiatan mendengarkan (melalui
ceramah) sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
e) Model
Pembelajaran Direct Instruction (terutama kegiatan demonstrasi) dapat
memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori (hal yang
seharusnya) dan observasi (kenyataan yang terjadi).
·
KEKURANGAN
a) Dalam
model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar,
atau ketertarikan siswa
b) Karena
siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi
siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka
c) Karena
guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran
ini bergantung pada image guru.
d) Model
pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru.
8.
Pendekatan
pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL
·
KELEBIHAN
a)
Pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan riil
b)
Pembelajaran
lebih produktif
c)
Menumbuhkan
penguatan konsep kepada peserta didik
d)
Peserta
didik belajar melalui ”mengalami” bukan
”menghafal”.
·
KEKURANGAN
a)
Kemampuan
peserta didik yang heterogen
b)
Pendidik harus
memberikan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar